Metroterkini.com - Rencana Pemprov Riau menjual salah satu aset daerah demi menanggulangi defisit anggaran, mendapat kritikan tajam dari legislator Partai Gerindra Marwan Yohanis. Pemprpv diminta lebih kreatif mengganti sumber PAD.
"Pemprov harus berpikir kesekian kalinya, jangan terlalu mudah mengatakan ingin menjual aset daerah. Masih banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menutupi permasalahan defisit anggaran ini," kata Marwan Yohanis, dari Partai Gerindra yang juga anggota DPRD Riau kepada wartawan, Jumat (24/08/18).
Sebagai anggota dewan yang duduk di Komisi III (membidangi aset), ia berharap agar Pemprov mengkaji ulang rencana tersebut. Apalagi, aset-aset yang dimiliki Provinsi Riau mengandung nilai-nilai sejarah maupun nilai budaya.
"Jangan sampai aset-aset yang mengandung nilai sejarah ataupun budaya dijual juga, itu tidak boleh. Termasuk aset yang menguntungkan daerah," jelasnya.
Lebih lanjut ia meminta Pemprov Riau agar kreatif dalam menggali sumber pemasukan daerah disaat kondisi keuangan sekarang, sulit akibat adanya defisit anggaran.
"Kita juga pertanyakan ke pemerintah pusat, kok ditunda-tunda terus pembayaran tunda salur dana bagi hasil tahun 2017 yang totalnya mencapai Rp800 miliar," tutupnya. [***]